Kamis, 30 November 2017

POLRI TERIMA PENGHARGAAN DARI KEMENTRIAN KEUANGAN

POLRI MENERIMA PENGHARGAAN PENGELOLA PNBP TERBAIK I PNBP AWARDS 2017 DARI KEMENKEU



JAKARTA - Kamis (30/11/2017), Kementrian Keuangan kembali menggelar acara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) award 2017. Acara yang dilaksanakan di gedung Dhanapala, Kemenkeu ini, dihadiri oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Asman Abnur.
Sri Mulyani menyatakan, PNBP berperan cukup penting untuk penerimaan negara. Pasalnya sejak 10 tahun lalu PNBP berkontribusi 25% kepada penerimaan.
Dalam acara tersebut, Kepolisian Negara Republik Indonesia menerima Penghargaan Pengelolaan PNBP terbaik I pada kategori PNBP diatas Rp. 1 Triliun.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyampaikan apresiasinya kepada seluruh anggota Polri yang telah bekerja keras memberikan sumbangsihnya bagi Polri dan masyarakat.
"Atas nama pimpinan Polri, saya mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih dan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Polri yang telah memberikan sumbangsihnya bagi Polri dan Masyarakat." ungkpnya.
Prestasi ini, lanjutnya, merupakan kerja keras dan kerjasama yang baik dari seluruh anggota Polri dan stakeholder terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.(NL)


#Polisibaik
#Polisihumanis

Rabu, 29 November 2017

Kapolri Lantik Tiga Kapolda Baru di Rupatama Mabes Polri

Tiga Kapolda Baru Dilantik Kapolri di Mabes Polri

  
Muhammad Tito Karnavian
JAKARTA, Infopolisiindonesia.com – Tiga Kapolda baru ; Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat dilantik Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian di Rupatama Mabes Polri, 29 November 2017.
Ketiga Kapolda baru pejabat polri sebagai Kapolda baru dilantik berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor KEP/1163/X/2017.
“Bahwa sumpah yang akan diucapkan saudara, disaksikan oleh yang hadir di ruangan ini dan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga apabila saudara melanggar sumpah ini, akan menjadi konsekuensi pribadi saudara, baik di dunia maupun di akhirat,” kata Tito di Mabes Polri, Rabu, 29 November 2017.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Umar Septono dilantik menggantikan Irjen Muktiono yang dimutasi menjadi Koordinator Staf Ahli Kapolri. Posisi tersebut sebelumnya dijabat oleh Irjen Iza Fadri.
Kapolda Kepulauan Riau Irjen Sam Budigusdian digantikan oleh Irjen Didid Widjanardi. Sementara itu Kapolda Kalimantan Barat Irjen Erwin Triwanto digantikan oleh Wakapolda Kepulauan Riau, Brigjen Didi Haryono.
Erwin dimutasi menjadi Analis Kebijakan Utama Akpol Lemdiklat Polri. Kombes Indro Wiyono dilantik menjadi Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Polri. Ia menggantikan Brigjen Sistersins Mamadoa yang dimutasi menjadi analis kebijakan utama di Bareskrim Polri.
Kemudian Kapolri Tito Karnavian melantik Kombes Yudi Amsyah menjadi Kepala Pelayanan Masyarakat Polri menggantikan Kombes Budi Widjanarko.(NL)

Rabu, 22 November 2017

Kapolres Tanjungpinang Turut Hadir dalam Acara Launching Maskot Pilkada Serentak 2018 Kota Tanjungpinang

KPU Kota Tanjungpinang Launching Maskot Pilkada 2018


Maskot Pilkada 2018 Kota Tanjungpinang


Tanjungpinang - Jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 mendatang dan khususnya Kota Tanjungpinang yang merupakan satu-satunya di Kepulauan Riau yang menggelar Pilkada, membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tanjungpinang menggelar Launching Maskot Pilkada Serentak yang dilaksanakan di Hotel CK Tanjungpinang, Rabu (22/11). Launching Maskot Pilkada Serentak tersebut juga dihadiri oleh Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro, SH, S.IK, MH berserta Stake Holder terkait.
Ketua KPU Kota Tanjungpinang Roby Patria, mengatakan Launching Maskot Pilkada Serentak ini menjadi dasar untuk mengsukseskan pilkada pada 2018 mendatang.

Launching Pilkada Walikota dan Wakil Walikota Tanjungpinang sebagai bentuk sosialisasi pelaksanaan pilkada Walikota dan Wakil Walikota 2018 mendatang,” ujarnya
Roby juga mengatakan pihaknya (KPU-red) akan meningkatkan sosialisasi pada pilkada 2018 mendatang.
“Kami akan melaksanakan sosialisasi selain melalui media baik online ataupun cetak kami juga akan melaksanakan dengan cara mendatangi rumah kerumah supaya lebih sampai kepada masyarakat,” katanya.
KPU Kota Tanjungpinang berharap kepada instansi-instansi terkait keamanan pada saat pilkada 2018 mendatang.
“Kami juga berharap kepada pihak-pihak yang terkait supaya kita bersama-sama menjaga keamanan dan menjadikan situasi yang kondusif pada pilkada Kota Tanjungpinang nantinya,” tambahnya.
Acara launching Pilkada Serentak 2018 yang ditandai dengan pemukulan gong oleh ketua KPU ini juga bersamaan dengan Launching Maskot Pilkada Kota Tanjungpinang 2018.
Sementara itu Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah dalam sambutannya menyampaikan, Pilkada di Tanjungpinang merupakan Pilkada satu-satunya di Kepulauan Riau.

“Pilkada Kota Tanjungpinang sangat seksi, karena merupakan satu-satunya Kabupaten Kota di Kepri yang menggelar Pilkada dan bakalan menjadi sorotan masyarakat Kepulauan Riau,” ujarnya.
Lis (sapaan akrab Walikota Tanjungpinang) juga mengajak seluruh masyarakat Kota Tanjungpinang agar ikut serta mensosialisasikan Pilkada 2018 mendatang.
“Mensosialisasikan Pilkada bukan hanya tugas dari KPU akan tetapi juga kita semua element masyarakat Tanjungpinang, agar Pilkada Kota Tanjungpinang berjalan dengan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat Kota Tanjungpinang,” pungkasnya. (NL)

Demi Kemajuan Putra Putri Daerah, Polres Tanjungpinang dan Pemko Tanjungpinang Tandatangan MOU





Penandatanganan Kesepakatan bersama (MOU) Polres Tanjungpinang dengan Pemko Tanjungpinang dalam Rangka Binlat Calon Anggota Polri




Tanjungpinang - Pemko Tanjungpinang dan Polres Tanjungpinang sepakat menjalin kerja sama terkait program pembinaan dan pelatihan (binlat) calon anggota Polri bagi putra putri daerah Kota Tanjungpinang.

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Mou yang ditandatangani langsung Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, SH  dan Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro, SH, Sik,MH  Rabu (22/11), di Rupatama Polres Tanjungpinang


Kapolres Tanjungpinang AKBP Ardiyanto Tedjo Baskoro,SH,Sik, MH  dalam sambutannya mengatakan, dalam proses penerimaan anggota Polri, baik Tamtama, Bintara, maupun Akpol, pihaknya tetap mengedepankan prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntable, dan Humanis),

Lebih lanjut Ardiyanto mengatakan, MoU Binlat ini bertujuan untuk mempersiapkan calon putra putri Kota Tanjungpinang yang berminat menjadi anggota Polri, agar dapat mengikuti proses seleksi dengan baik. Nantinya, kata Ardiyanto, putra putri Tanjungpinang yang berminat jadi anggota Polri akan dilatih terlebih dahulu agar siap bersaing saat proses seleksi,

"Saya berharap dengan ditandatangainya MoU ini dapat meningkat kan animo putra putri kota tanjungpinang yang ingin menjadi anggota Polri. saya juga berterimakasih kepada bapak Walikota Tanjungpinang beserta jajarannya atas dukungannya dalam mensukseskan kegiatan binlat ini. sehingga  nantinya bisa menghasilkan lulusan calon anggota Polri yang lebih baik," pungkasnya.




Sementara itu Walikota tanjungpinang dalam sambutannya mengatakan, menyambut baik adanya penandatanganan MoU tersebut. Dengan adanya MoU tersebut, kata Lis, anak-anak yang duduk di kelas tiga sekolah menengah, bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas terkait penerimaan calon anggota Polri, sehingga mendapat gambaran tentang tahapan-tahapan seleksi untuk mendaftar menjadi anggota Polri

2 Orang Narapidana Kabur dari Lapas Pekanbaru





Pekanbaru - Dua orang narapidana (napi) kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru. Mereka kabur dengan cara menodongkan pistol ke sipir.

"Iya benar ada kejadian itu," ucap Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto ketika dihubungi, Rabu (22/11/2017).

Dua napi yang kabur yaitu Satriandi alias Sandi (29) dan Nugroho alias Kecuk (25). Satriandi merupakan napi kasus pembunuhan berencana yang divonis 12 tahun penjara, sedangkan Nugroho terlibat kasus pencurian yang divonis 2,5 tahun.

"Satriandi ini yang menodongkan pistol ke petugas lapas," ucap Susanto.

Selain terlibat kasus pembunuhan, Satriandi disebut banyak pula terlibat kasus peredaran narkoba. Keduanya kabur hari ini pukul 16.40 WIB.

"Keduanya kabur sekitar pukul 16.40 WIB," ucap Susanto.


Susanto menyebut sesaat sebelum kabur, kedua napi itu mendapat kunjungan. Dia menduga saat itulah pistol yang digunakan untuk mengancam petugas lapas diselundupkan.

"Sebelum kabur sore tadi, napi itu menerima kunjungan tamu temannya. Ada kemungkinan, saat itulah pistol diselundupkan ke dalam," kata Susanto.

Kunjungan itu dilakukan pukul 11.00 WIB hingga 12.26 WIB. Ada 2 orang atas nama Resti dan Hasbi yang mengunjungi Satriandi.

Satriandi, Napi yang Kabur dari Lapas Kakinya Pincang

Polisi menyebut Satriandi pernah terlibat kasus narkoba. Saat digerebek, Satriandi nekat kabur dengan terjun dari lantai 5 sebuah hotel.

Saat itulah Satriandi mengalami patah di bagian kaki. Namun terkait kasus kepemilikan narkoba itu, Satriandi bebas setelah menunjukkan surat keterangan mengalami gangguan jiwa.

Belakangan, Satriandi terlibat kasus pembunuhan berencana pada 7 Januari 2017. Korbannya Jodi Setiawan yang ditembak pada tengah malam di depan rumah warga. Penembakan ini terkait bisnis narkoba.

Usai membunuh, dia meninggalkan Riau. Tapi akhirnya dia ditangkap lagi di Sumatera Barat. Pada saat itu, Satriandi tampak berjalan tertatih karena kakinya pincang.

"Dia memang menodongkan pistol ke petugas lapas. Cuma kan dia berjalan juga susah. Inilah yang sedangkan kita selidiki, kenapa begitu mudah dia kabur dari Lapas Pekanbaru," Susanto.

Saat ini, polisi melakukan pengejaran terhadap kedua napi yang kabur itu. "Tim kita saat ini dibantu Polda Riau berada di Lapas Pekanbaru untuk menyelidiki kasus tersebut," kata Susanto.

diKutip dari : Detiknews

Minggu, 19 November 2017

Mau Hapus Pesan Yang Sudah Terkirim di WhatsApp? Berikut Caranya...




WhatsApp baru-baru ini mengumumkan fitur baru yang sebenarnya sudah lama ada di daftar wishlistpengguna. Fitur terbaru ini yakni memungkinkan penggunanya dapat membatalkan pesan chat segera setelah terkirim. Di kolom pemberitahuan WhatsApp disebutkan pengguna diberi waktu tujuh menit untuk bisa menghapus pesan chat yang sudah terkirim.
Kabar baiknya, fitur ini bisa dipakai untuk menghapus pesan chat baik uang dikirim ke individu maupun grup. Nah, kali ini Jaka ingin membagikan tutorial cara menghapus pesan chat WhatsApp yang telah terkirim. Berikut panduannya, cekidot!
Cara Membatalkan Pesan yang Sudah Terkirim di WhatsApp

  • Buka chat obrolan yang berisi pesan yang ingin dihapus.
  • Ketuk dan tahan pesan yang akan dihapus sampai muncul menu. Gulir ke bagian menu tersebut dan ketuk ikon tempat sampah.

  • Lalu akan muncul pilihan, “hapus untuk saya” atau “hapus untuk semua orang”.


  • Pilih “Hapus untuk semua orang” untuk membatalkan pesan tersebut.


  • Fitur yang diumumkan pada akhir Oktober kemarin ini kini sudah bisa dinikmati oleh seluruh pengguna Android, iPhone, dan Windows Phone di seluruh dunia.


Dan bagi kalian yang menginginkan fitur terbaru ini, maka wajib menggunakan versi WhatsApp terbaru. Meski begitu, pihak WhatsApp sendiri belum mengonfirmasi apakah fitur penghapusan ini akan efektif untuk digunakan, mengingat waktu tujuh menit cukup lama dan mungkin saja penerima sudah melihat pesan tersebut sebelum dihapus. Tetapi tidak ada salahnya kan ya untuk mencoba fitur yang keren ini.
Itulah cara sederhana untuk menghapus pesan yang sudah terkirim di WhatsApp. Jadi, apa pendapat kalian tentang fitur terbaru WhatsApp ini? Yuk, bagikan tanggapan kalian melalui kolom komentar di bawah ini beserta alasannya ya. Semoga bermanfaat.

Jumat, 17 November 2017

Tim Gabungan TNI-Polri Berhasil Mengevakuasi 345 Warga di Desa Kimberly dan Utini, Papua

Petugas gabungan TNI dan Polri berhasil mengevakuasi 345 warga desa Kimberly dan Utikini, Papua, Jumat (17/11/2017) siang.
Proses evakuasi sandera yang berlangsung dari pukul 11.00 WIT hingga 12 WIT dikabarkan diwarnai penembakan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, evakuasi berlangsung bertahap. Rombongan evakuasi pertama telah sampai dengan selamat di Mapolsek Tembagapura, Mimika, Papua.
Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.17%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.21%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.25%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.29%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.33%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.38%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.43%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.48%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.53%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.49.57%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.50.01%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.50.06%2BPM

Screen%2BShot%2B2017-11-17%2Bat%2B4.50.16%2BPM

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto membenarkan informasi tersebut ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat siang.
“Info tersebut sudah benar. Sudah diklarifikasi dengan Asops Kapolri (Irjen M Iriawan),” kata Setyo.
Sebelumnya diberitakan, setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.

Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Boy Rafli Amar, Kamis (9/11/2017), saat dihubungi melalui ponselnya, menyikapi isu penyekapan terhadap ratusan warga yang tinggal di sekitar area Freeport yang dilakukan kelompok bersenjata.
“Saat ini di Kampung Kimbely terdapat sekitar 300 warga non-Papua yang sebelumnya bekerja sebagai pendulang emas dan pedagang oleh kelompok bersenjata dilarang bepergian keluar kampung tersebut,” ungkap Boy Rafli.

Di Desa Banti yang lokasinya berdekatan dengan Kampung Kimbely, lanjut dia, informasinya ada sekitar 1.000 penduduk asli setempat juga dilarang bepergian.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, petugas terus mengupayakan cara persuasif. Namun, apabila tidak berhasil, aparat tak segan-segan untuk bertindak.
“Negara tidak boleh kalah. Kita harus lakukan tindakan,” ujar Tito, Kamis (16/11/2017).
Meski begitu, dia berpesan agar tindakan yang dilakukan oleh petugas sebisa mungkin meminimalkan jatuhnya korban, baik dari warga masyarakat yang disandera, KKB, maupun petugas Polri dan TNI.
“Kadang jatuhnya korban tidak bisa dihindari, namanya operasi penegakkan hukum. Operasi bersenjata lawan bersenjata itu rentan ada korban,” katanya.